Search

Minggu, 26 September 2010

너만 너를 사랑해 (Neoman Neoreul Saranghae) Part 3/8


C
erita ini adalah fanfiction pertamaku. Akhirnya selesai juga setelah beberapa hari berkutat dengan computer. Maaf ya kalau masih belum bagus dan banyak kekurangan. Maklum, masih pemula. Hehehehe… jangan lupa kasih komentar ya.
Tokoh: Super Junior, Donghae, Hyukjae, Jiyoung, Hyeeun, Go Nara

너만 너를 사랑해
Aku tidak ingin memeluk selain tubuhmu
Tidak mau mencium selain bibirmu
Tidak akan mencintai selain dirimu
Tidak bisa hidup selain denganmu




DONGHAE’S POV
“Jiyoung-ah, apa kau baik-baik saja?” tanyaku.
“Iya, aku baik-baik saja,” jawabnya tanpa menoleh kepadaku.
“Eiii, Ppicuki-ah, jangan berbohong pada Donghae Oppa. Sejak di pesta tadi, kuperhatikan kau sedikit murung,” dan tidak banyak bicara padaku, kuteruskan kalimat itu dalam hati. “Kalau kau tidak sedang sakit, apa ada hal yang menganggumu?” tanyaku.
Jiyoung menghela nafas panjang, kebiasaan yang selalu dia lakukan saat suasana hatinya sedang tidak baik. “Aku tidak apa-apa,” katanya pendek.
“Kau yakin?” tanyaku.
“Ne. Jadi tolong, berhenti menginterogasiku.”
Sepanjang jalan menuju flat Jiyoung, kami tidak lagi saling bicara. Jiyoung sepertinya memang sedang tidak ingin bicara. Aku tidak mau memperburuk suasana hatinya dengan berbagai macam pertanyaan. Setelah hampir satu tahun mengenalnya, aku sudah mengenal Jiyoung dengan cukup baik. Aku paham sekali, jika suasana hatinya sedang buruk, tindakan paling bijaksana adalah membiarkan dia mengatasi hal itu sendiri. Kecuali, tentu saja, jika kau rela jadi tempat pelampiasan.
“Terimakasih karena sudah mengantarkan aku. Sampai jumpa,” kata Jiyoung sesampainya kami di depan gedung tempat tinggalnya.
“Apa aku tidak boleh mampir?” tanyaku sambil memasang senyum yang Jiyoung bilang selalu membuat suasana hatinya membaik.
“Aku mengantuk,” kata Jiyoung pendek, lagi-lagi tanpa melihat ke arahku sama sekali.
Aku memandangi punggung Jiyoung yang semakin menjauh. Ada apa dengan gadis itu?

JIYOUNG’S POV
“Jiyoung-ah, kamu kenapa? Kenapa murung begitu?” tanya Hyeeun yang baru saja pulang.
“Nggak kenapa-kenapa. Gimana? Kamu sudah dapat hadiah untuk Eun?”
Hyeeun tersenyum riang. “Ne, aku belikan dia topi. Soalnya akhir-akhir ini dia kan sedang senang memakai topi. Eh, katanya tadi ada acara ulang tahun Heebum ya? Aigoo, menyesal sekali aku nggak bisa datang.”
“Iya. Kamu tau dari mana?”
“Eun Oppa tadi telepon, tanya kenapa aku nggak datang. Aku mana tau ada acara itu. Aku bilang aja aku lagi ikut seminar.”
“Aku tadinya juga nggak tau, tiba-tiba Donghae—“ aku tidak meneruskan kalimatku. Tiba-tiba aku teringat bagaimana Donghae berjalan bersama Go Nara di pesta tadi.
“Donghae Oppa kenapa?” tanya Hyeeun.
“Dia tiba-tiba mengajakku ke sana.”
Hyeeun menatapku dengan pandangan menyelidik. “Jangan-jangan kamu murung karena Donghae Oppa ya?”
“Hah? Enggaklah. Ngapain juga aku murung karena orang itu,” sangkalku.
“Jangan-jangan kamu udah liat foto-foto Donghae Oppa dan Go Nara di majalah ya?”
“Enggak. Memangnya kenapa dengan foto-foto itu?”
“Aduuuh, Jung Jiyoung, kamu payah banget sih. Makanya sekali-sekali nonton tivi juga dong. Foto-foto mereka luar biasa mesra, tau. Gara-gara foto-foto itu, sekarang mereka digosipkan pacaran.”
Perasaan tidak senang muncul di hatiku. “Konyol ah, masa gara-gara foto doang mereka jadi dibilang pacaran!”
“Kamu belum lihat sih. Mereka mesra banget! Apalagi mereka kan sedang syuting CF bareng, jadi bisa aja mereka memang dekat sebenernya,”
Benarkah begitu? Mereka memang terlihat sangat akrab tadi. Jangan-jangan memang mereka benar-benar pacaran.
“Kamu murung gara-gara itu bukan?” tanya Hyeeun.
“Bukanlah!”
“Aah~ jangan bohong.”
“Enggak. Kenapa pula aku harus murung gara-gara hal seperti itu?”
“Karena cemburu. Memang kamu nggak cemburu?”
Cemburu? Itukah yang aku rasakan? Tapi Donghae dan aku ‘kan tidak memiliki hubungan istimewa. Aku memang sangat tidak suka melihat Donghae dengan Go Nara, tapi bukan berarti aku cemburu ‘kan?

DONGHAE’S POV
To: Ppicuki
Jiyoung-ah, apakah kau masih murung? ~Tokki

To: Ppicuki
Jiyoung-ah, jangan murung terus dong. Eunhyuk bilang wajahmu menyeramkan kalau sedang murung. ~Sad Tokki

To: Ppicuki
Ppicuki-ah~


To: Ppicuki
Apa kau marah padaku? Jiyoung-ah~

To: Ppicuki
Jiyoung-ah! Wae Geureyo? Kau membalas sms Wookie tapi tidak membalas smsku. Sebenarnya kau ini kenapa sih?


To: Ppicuki
Eunhyuk cerita bahwa tadi dia main ke flatmu. Katanya kau sudah tidak murung lagi. Aku senang mendengarnya, tapi kenapa kau tidak mengangkat teleponku? Apa aku berbuat salah padamu?

Ppicuki-ah, bogoshipheo. Apa kau tidak merasakannya?
Cukup sudah! Tiga hari ini aku mencoba menghubunginya tapi dia tidak menanggapiku sedikitpun. Malam ini juga aku akan mendatanginya.
“Masih belum ada balasan?” tanya Eunhyuk sambil melongok ke telepon genggamku.
Aku sedikit kaget melihatnya tiba-tiba sudah duduk di sebelahku. “Ya! Sejak kapan kau ada di sini?”
“Sebenarnya kalian ini kenapa sih? Kau apakan Jiyoung?”
“Aku sendiri tidak tahu. Sejak pesta ulang tahun Heebum dia seperti tidak mau berkomunikasi denganku.”
“Apakah karena Go Nara?”
“Nara? Kenapa dengan dia?” tanyaku bingung. Aku tidak mengerti apa hubungan masalah Jiyoung dengan Nara.
Eunhyuk mengangkat bahu. “Hyeeun bilang, dia sendiri tidak yakin, tapi sejak pulang dari pesta ulang tahun Heebum, suasana hati Jiyoung makin memburuk setelah melihat foto-foto dan videomu dengan Go Nara.”
“Video apa?”
“Pembuatan CF kalian. Kata Hyeeun, mungkin Jiyoung cemburu.”
“C-cemburu?”
“Ini sih teori Hyeeun ya. Katanya, mungkin di dalam hati Jiyoung menyukaimu, tapi dia sendiri tidak menyadarinya. Saat melihat kau dekat dengan Go Nara, bahkan digosipkan pacaran, Jiyoung merasa kesal dan cemburu tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Pertama, karena kalian kan memang tidak ada hubungan selain pertemanan. Kedua, karena Jiyoung merasa tidak punya hak untuk cemburu,” Eunhyuk menjelaskan panjang lebar.
“Benarkah begitu?”
Aku memang merasa kesal pada Jiyoung yang tidak mau menjawab smsku dan mengangkat telepon dariku. Tapi kalau dia benar sedang cemburu… tiba-tiba suasana hatiku menjadi sangat baik. Tanpa sadar aku tersenyum lebar.
“Tapi,” Eunhyuk melanjutkan. “Bisa saja Hyeeun salah. Bisa saja Jiyoung memang hanya sedang kesal padamu. Soalnya kata Hyeeun, setiap mendengar namamu Jiyoung langsung mengganti topik pembicaraan. Setiap melihatmu di televisi, dia langsung mengganti saluran.”
“Ya~ Eunhyuk-ah! Kau ini menghancurkan harapanku saja!” keluhku.

0 komentar: